Menurut Wakil Ketua Dewan Masyarakat Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, harga TBS di Riau untuk tingkat perusahaan kelapa sawit (PKS) dihargai Rp 1.300 per kilogram. Sedangkan harga CPO olahan berada di Rp 6.700 per kilogram. Padahal, pada akhir Agustus lalu, ungkap Sahat, harga TBS dari petani di penggilingan di Riau bergerak pada kisaran Rp 1.140 - Rp 1.280 per kilogram.
"Harga ini stabil, karena aturan biodiesel di mesin masih merangkak mulai, jadi mungkin bulan depan baru naik besar. Tapi sekarang petani sudah lebih untung karena tidak anjok lagi," ujar Sahat menambahkan.
Dalam prediksinya, pada akhir Oktober nanti, harga TBS akan naik menjadi Rp 1.500 per kg dan harga CPO akan menjadi Rp 7.000 per kg. Alasannya, karena aturan mandatori B20 seharusnya sudah berjalan lebih lancar, sehingga pemakaian komersial dan industri jadi lebih banyak, serta minat pasar dalam negeri maupun luar negeri akan meningkat. Alhasil, tren harga akan meningkat dan memberikan harapan baru bagi petani rakyat yang dahulu sempat tergerus karena suplai minyak sawit dunia sempat banjir. *** AP, Tos
Harga TBS Kelapa Sawit Kini Sudah Mulai Stabil
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tingkat lokal sudah mulai stabil berkat sentimen positif dari aturan mandatori perluasan biodiesel 20% atau B20. Pada Oktober 2018 dan bulan berikutnya harga TBS dan CPO diprediksi bakl naik dan melanjutkan tren positif.